Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) menyelenggarakan kegiatan “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Peningkatan Kualitas dan Pemasaran Produk Desa” di Balai Desa Kelawis, Kecamatan Orong Telu, Kabupaten Sumbawa. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 26-27 Juli 2020 ini dibiayai bantuan dana hibah dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Tahun Anggaran 2020 dalam skema Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS). Terlaksananya program ini atas inisiatif tim dosen terdiri dari Apriadi S.IP, MA (ketua), Nurkholis, ST, M.Eng dan Topan Rahmatul Iman, MA sebagai anggota. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Kelawis beserta perangkat desa dan para pelaku usaha lokal di Desa Kelawis.
Ketua Tim, Apriadi S.IP., MA, kepada media ini mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terutama Karang Taruna. Harapannya, para peserta memahami cara mengelolah hasil produk desa yang berkualitas, praktis dan bernilai jual tinggi sehingga menunjang ekonomi masyarakat. Diakuinya, Desa Kelawis dipilih sebagai lokasi program, karena banyak potensi yang belum dikembangkan, di samping jauh dari pusat kota. “Desa Kelawis merupakan salah satu desa di Kecamatan Orong Telu yang letaknya cukup jauh, kurang lebih 79 km dari Kota Sumbawa. Namun memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, di antaranya madu serta rempah-rempah seperti kunyit dan jahe,” beber Apriadi.
Acara ini terbagi dalam tiga sesi. Pemateri pertama diisi oleh Chairul Anam Afgani, S.TP., M.P bersama Nurkholis, M.Eng yang membahas tentang “Pemurnian Madu dan Pengelolahan Rempah-Rempah”. Materi kedua diisi oleh Iksan Adiasa, ST., M.T dan Apriadi, MA tentang “Desain dan Pengemasan Produk”, terakhir oleh Royaldo Gia Pratama, S.P tentang “Optimalisasi Pemasaran Melalui Media Online” sebagai praktisi pemasaran dan Topan Rahmatul Iman, MA.
Kepala Desa Kelawis, Suriadi berharap program ini bisa membantu masyarakat terutama dalam pengelolaan madu. “Harapan dari pemerintah desa, program ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat, terutama tentang bagaimana meningkatkan perekonomian di bidang ekonomi produktif karena banyak warga desa kami yang mengumpulkan madu namun masih dalam cara tradisional,” ujarnya. (SR)
sumber : Samawa Rea